Asalamualaikum wrb
Akhir akhir ini banyak yang membicarakan tentag pergaulan bebas.sebenarnya,apa sih pergaulan bebas itu?pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku yang telah menyimpang dari Norma yang ada dui masyarakat.selain ada pengertian pergaulan bebas juga ada memliki ciri-ciri sebagai berikut:
ciri-ciri pergaulan bebas:
1) Menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang tidak di perlukan.
2) Rasa ingin tahu dengan sesuatu hal yang negatif.
3) Berpakaian yang tidak sesuai dengan Norma yang berlaku di Masyarakat.
4) Terjadinya perubahan-perubahan emosi,pikiran,dan lingkungan hidup.
5) Sering mengalami tekanan mental dan emosi.
6) Ingin memiliki barang yang orang miliki dengan cara yang Haram.
7) Memiliki sifat yang tidak bertanggung jawab.
8) Mudah gelisah,tidak sabar,emosional.
9) Selalu mencari perhatian orang lain dengan cara berperilaku Negatif.
faktor penyebab Pergaulan Bebas:
1) Kurang perhatian dari Tua
faktor ini yang dominan untuk membentuk karakter seseorang apabila orang tua kurang memperhatikan putra atau putrinya takutnya akan terjadi Pergaulan Bebas.
2) Lingkungan yang kurang baik
lingkungan yang kurang baik merupakan faktor pembentuk karakter seseorang.jika keadaan lingkungan yang kurang baik,maka kemungkinan anak yang terkena Pergaulan Bebas semakin besar.
3) Berteman dengan teman yang terdampak Pergaulan Bebas
ini yang sangat berbahaya.untuk anak yang mudah terpengaruh oleh orang lain.
4) Masalah keluarga
faktor ini membuat anak bosan dan ingin mencari hal yang baru.
5) Kesadaran remaja
kurangnya kesadaran Remaja terjadi merupakan implikasi dari kurangnya pengetahuan akan dampak dari Pergaulan Bebas.
6) Budaya luar yang tidak sesuai
rasa ingin tahu remaja dan rasa ingin mencoba sesuatu hal yang baru tanpa dengan adanya pengetahuan tentang dampak dari hal yang remaja dia lakukan,.
Dampak dari Pergaulan bebas:
1) Seks Bebas
2) Ketergantungan obat-obatan terlarang
3) HIV/AIDS
4) Menurunya kesehatan.
5) Menurunya prestasi.
Cara mengatasi Pergaulan Bebas:
Akhir akhir ini banyak yang membicarakan tentag pergaulan bebas.sebenarnya,apa sih pergaulan bebas itu?pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku yang telah menyimpang dari Norma yang ada dui masyarakat.selain ada pengertian pergaulan bebas juga ada memliki ciri-ciri sebagai berikut:
ciri-ciri pergaulan bebas:
1) Menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang tidak di perlukan.
2) Rasa ingin tahu dengan sesuatu hal yang negatif.
3) Berpakaian yang tidak sesuai dengan Norma yang berlaku di Masyarakat.
4) Terjadinya perubahan-perubahan emosi,pikiran,dan lingkungan hidup.
5) Sering mengalami tekanan mental dan emosi.
6) Ingin memiliki barang yang orang miliki dengan cara yang Haram.
7) Memiliki sifat yang tidak bertanggung jawab.
8) Mudah gelisah,tidak sabar,emosional.
9) Selalu mencari perhatian orang lain dengan cara berperilaku Negatif.
faktor penyebab Pergaulan Bebas:
1) Kurang perhatian dari Tua
faktor ini yang dominan untuk membentuk karakter seseorang apabila orang tua kurang memperhatikan putra atau putrinya takutnya akan terjadi Pergaulan Bebas.
2) Lingkungan yang kurang baik
lingkungan yang kurang baik merupakan faktor pembentuk karakter seseorang.jika keadaan lingkungan yang kurang baik,maka kemungkinan anak yang terkena Pergaulan Bebas semakin besar.
3) Berteman dengan teman yang terdampak Pergaulan Bebas
ini yang sangat berbahaya.untuk anak yang mudah terpengaruh oleh orang lain.
4) Masalah keluarga
faktor ini membuat anak bosan dan ingin mencari hal yang baru.
5) Kesadaran remaja
kurangnya kesadaran Remaja terjadi merupakan implikasi dari kurangnya pengetahuan akan dampak dari Pergaulan Bebas.
6) Budaya luar yang tidak sesuai
rasa ingin tahu remaja dan rasa ingin mencoba sesuatu hal yang baru tanpa dengan adanya pengetahuan tentang dampak dari hal yang remaja dia lakukan,.
Dampak dari Pergaulan bebas:
1) Seks Bebas
2) Ketergantungan obat-obatan terlarang
3) HIV/AIDS
4) Menurunya kesehatan.
5) Menurunya prestasi.
Cara mengatasi Pergaulan Bebas:
1) Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dandilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dandilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
Komentar
Posting Komentar